Kesusastraan, 2003
Sapardi Djoko Damono (1940–2020) melahirkan kembali puisi lirik, setelah bahasa dan sastra sekadar jadi bagian dari lautan jargon pada paruh pertama 1960-an. Ia membuat lukisan yang sempurna dengan sesedikit mungkin kata, melawan kemubaziran yang menjadi ciri umum dalam bahasa kaum sastrawan maupun bahasa orang ramai.