Kesusastraan, 2010
(Sitor Situmorang menolak Penghargaan Achmad Bakrie 2010)
Sitor Situmorang (1923-2014) telah membuktikan bahwa puisi bisa menjadi sangat modern dengan kembali kepada bentuk-bentuk tradisional seperti syair, pantun dan sonet.
Dan ini adalah jawaban telak terhadap puisi bebas, yang pada masa Chairil Anwar dan setelahnya kerap menghasilkan kebaruan semu. Puisi Sitor menampilkan sosok aku yang terombang-ambing antara kampung halaman dan dunia, memasuki berbagai lingkungan budaya secara berani dan berisiko, untuk
menolak penjara kebangsaan.